Awesomemovies.org – Pada akhir bulan Januari 2020 silam ada film bergenre horor yakni Mangkujiwo. Apakah anda telah menyaksikannya? Film Mangkujiwo merupakan sekte dikenal memelihara Kuntilanak bisa memperlancar sebuah bisnis. Turut disutradarai oleh Azhar Kinoi Lubis resmi tayang 30 Januari 2020 silam. Sosok tentu mencuri perhatian para penonton di film ini yakni hantu berasal dari Indonesia, kuntilanak. Kuntilanak sendiri memang identik dengan pakaian berwarna putih kusam oleh tanah kuburan serta rambut kusut tergerai sampai menyentuh bumi.
Kuntilanak juga menjadi salah satu ikon hantu Indonesia sangat seram, selain tuyul, pocong, sampai genderuwo. Film ini sendiri menjadi salah satu bagian dari Kuntilanak Universe mengisahkan awal mula hantu indonesia, kuntilanak. Ada beberapa fakta menarik patut diketahui sebelum menyaksikannya, sebagai berikut ini :
Bagi anda pecinta film bergenre horor, apalagi telah mengikuti kisah kuntilanak sejak tahun 2006 wajib sekali menyaksikan film Mangkujiwo ini. Karena nantinya Mangkujiwo sendiri akan mempunyai sekuelnya. “Masih ada lagi, Mangkujiwo ini baru. mungkin nanti kisah Mangkujiwo akan ada lagi,” tandas Amrit dilansir dari IDNTimes.com.
Fakta selanjutnya film horor ini adalah lebih menerbitkan di cerita bukan jumpscare. Diperkuat oleh cerita sangat menakutkan dan lebih jauh merinding. “Tiga bulan sudah menyiapkan naskah, bingung ini kami ingin memberikan lebih cerita asal-usulnya kuntilanak apa ke jumpscare,” tandas Kinoy dilansir dari IDNTimes.com. “Sebab ini pertama jadi story telling tapi tetap ada misteri menakutkan dari Mangkujiwo,” sambung inoy dilansir dari IDNTimes.com.
Mangkujiwo melalui masa produksi tiga bulan
Membutuhkan waktu cukup lama untuk Ahar Kinoi Lubis dan Amrit buat mengeluarkan cerita asal-usul kuntilanak. Waktu selama tiga bulan itu mereka pakai buat melakukan diskusi dan juga mempelajari apa sajakah akan diangkat pada film terbaru ini. “Prosesnya tiga bulan ini kami belajar berbau Jawa berhubungan dengan adanya mistis,” Amrit dilansir dari IDNTimes.com. “Intinya saling mengeluarkan diskusi, misalnya Kinoy memiliki pendapat saya harus ada lebih bagus lagi jika tidak kami setuju dengan pendapat Kinoy gitu aja terus,” ungkap Amrit dilansir dari IDNTimes.com.
Sinopsis
Setelah disingkirkan dari jabatannya di Keraton oleh Cokrokusumo, Brotoseno memiliki niatan untuk melakukan balas dendam. Brotoseno mengajak seorang wanita yakni bernama Kanti yang sama halnya dipenuhi oleh kebencian kepada Cokrokusumo. Kanti bersama dengan Brotoseno melakukan kerja sama, mengatur pembalasan dendam melibatkan kekuatan jahat dan gelap buat bisa melawan Cokrokusumo yang dilindungi oleh orang-orang kepercayaan hebat, yakni seperti halnya Nyi Kenanga bisa melihat pertanda buruk. Sementara itu tanpa Brotoseno dan juga Kanti duga, kondisi justru malah semakin pelik. Hal ini dikarenakan pembalasan dendam mereka rangkai justru mengakibatkan malapetaka jauh lebih besar serta sangat mengerikan. Lantas apakah mereka akan selamat dari semua ancaman mematikan tersebut?
Digarap oleh Azhar Kinoi Lubis sebelumnya mengeluarkan film Kafir (2018) dan juga film Ikut Aku ke Neraka (2019). Film horor produksi dari MVP Pictures ini membawa aktor-aktor ternama mulai dari Samuel Rizal, Asmara Abigail, Yasamin Jasem, Sujiwo Tejo, Septian Dwi Cahyo, Roy Marten, Djenar Maesa Ayu, Imam Rosmawan dan Landung Simatupang. Film Mangkujiwo lebih ke spin-off film Kuntilanak dan lebih gelap dari dua film sebelumnya memang mengeluarkan anak-anak. Disini anda akan merasakan suasana mencekam. Suasana jawa sangat kental dengan adanya ritual mengerikan sukses dikeluarkan.
Meskipun anda tidak mengikuti dua film Kuntilanak pada tahun 2018 serta 2019, namun alur cerita yang disampaikan masih dapat diikuti. Alur maju mundur dan lumayan rumit maka anda wajib fokus untuk menontonnya. Kekuatan di film ini terdapat di penampilan Cokrokusumo diperankan oleh Sujiwo Tejo. Sebab Sujiwo Tejo sukses menunjukkan sosok mengerikan dengan banyaknya ritual. Beberapa macam adegan ketika dia menyembelih hewan membuat penonton merinding. Namun kelemahan pada film ini karakter Uma diperankan Yasamin Jasem. Uma masih kelihatan moderna meskipun dikisahkan di tempo dulu. Aksen Jawanya juga masih kurang maksimal. Ketika dirinya menyanyikan Lingsir Wengi terasa off lebih mengerikan ketika Sujiwo Tejo menyanyikan lagu Jawa.